Liburan... Hangout ke Plaza Ambarrukmo Jogja




Pada akhirnya kudapati waktu liburan beberapa hari, walau tak sampai satu minggu lamanya namun hal ini sangat ku manfaatkan sedemikian mungkin tuk melepas penat, yaitu Jogja dan mencari tempat paling inspiratif bagi produk-produk shoping.  Pada dasarnya aku hanya ingin mencoba beberapa alasan untuk mengapa tidak seperti pusat perbelanjaan pada kebanyakan tempat dijogja ?? Jawaban nya adalah Plaza ambarrukmo merupakan pusat perbelanjaan yang paling dekat dengan jalur alternatif ke segala arah di daerah kota jogja, seperti halnya berpusat di kota sleman namun kita bisa dengan mudah ke bantul ataupun kaliurang. Ini adalah sesuatu yang strategis.


Seperti hanya bermain ketempat hiburan biasa. Kami sempat berfoto di cermin toilet dan juga duduk-duduk didepan bangunan mall.


  
Bermain sejak siang hari, larut malam pun kita pulang dengan menggunakan sebuah angkutan publik bernama TransJogja. Senang karna jumblah penumpang hanya sedikit.. Kami juga sempat bertemu dengan seorang pengemis wanita yang cukup cantik perawakan nya menghampiri kami tepat didepan kami, kami memberinya uang tak banyak hanya saja karna berharap beberapa keinginan doa yang kami minta dia mendoakan kami. “Bu. ini ada uang nggak banyak untuk Ibu.. Tolong doakan kita ya bu agar masa depan kita baik-baik aja.. Trimakasih bu.. :) 

Sebenarnya tidak begitu Rumit ke Plaza Ambarrukmo. Ada berbagai macam cara seperti halnya angkutan publik ataupun rute yang akan dituju.
·              1.) Dengan menggunakan TransJogja  -> Halte transjogja seluruhnya bisa menghubungkan penumpang untuk integrasi kepada halte ambarrukmo plaza..
·              2.) Dengan menggunakan Taxi -> Tarifnya lebih mahal dari Angkutan Transjogja tapi kenyamananya jauh lebih baik dan nyaman..
        3.) Dengan menggunakan Kopata -> Semacam metromini nya Jogja tarif pun tidak berbeda jauh dengan TransJogja, Simple bisa turun dimana aja dan bisa naik tanpa menggunakan halte..





TransJogja angkutan Umum
Diakhir kita kembali pulang dari Ambarrukmo Plaza ketempat masing-masing. Kita dapati satu kenangan hebat adalah.. Jogja bagaikan eropa kelas indonesia.. Indah karna naungan nya juga budaya nya :) :) :) End..

Cerita yang happy ending






                dikisahkan pada suatu hari hiduplah seorang putri nan cantik, seperti pada kebanyakan kisah, maka selang beberapa waktu bertemulah putri tersebut dengan seorang pangeran yang bertubuh gagah. Putri tersebut bernama Queeta sedangkan pangeran tersebut pun bernama Kaemish. Pada kisah ini mereka saling mencintai hingga pada suatu saat tuhan menghendaki hubungan mereka diuji dengan sesuatu yang belum pernah untuk dikisahkan sebelumnya. “Ini sangat rumit...” tungkas pangeran kepada putri tersebut, putri menangis tak mengerti, mengapa teganya kehidupan yang buruk berlaku pada dirinya, adalah pangeran tersebut ternyata sudah beristri sebelum bertemu dengan putri queeta, Pangeran faham betul sebenarnya tidak mudah untuk dapat menjadikan seorang putri queeta sebagai permaisuri keduanya setelah istri pertamanya yang bernama mikha. Pada kisah ini diketahui bahwa mikha adalah seorang ratu yang memiliki banyak anak dari pangeran kaemish, namun keunggulan tersendiri dari ratu mikha yakni juga mampu mengurus kerajaan apabila pangeran kaemish memiliki kecendrungan untuk melepas kerajaanya. Satu hal yang disukai pangeran kepada putri queeta adalah ia merupakan seorang wanita yang amat berbeda dari wanita kebanyakan, Queeta adalah wanita yang sangat cantik, berkulit putih nan manis indah dipandang mata, namun tak ada satupun orang yang bisa memandangnya melainkan putri queeta adalah wanita yang sangat menjaga diri dengan laki-laki lain. bahkan karena komitmen menjaga dirinya yang sangat kuat, maka tak heran jika kebanyakan seluruh pembantu kerajaan yang ada di istana putri queeta merupakan kaum perempuan.

                Optimisme yang dalam bagi seorang pangeran kaemish, Seolah memberikan rasa kekhawatiran bagi seluruh kalangan kerajaan ratu mikha yang berstatus sebagai istri pertama dari pangeran kaemish. Maka tepat pada kesimpulan kisah yang baik ini adalah, Ratu mikha merelakan akan suaminya menikah lagi, dengan perjanjian bahwa pangeran kaemish harus membangunkan dan juga mampu mendirikan sebuah masjid megah tepat disamping istana ratu mikha, dan seiring berjalan nya waktu dan pembangunan yang selalu bertahap maka terlaksanalah keinginan ratu mikha, dan akhirnya pangeran kaemish menemui putri queeta tengah akan melangsungkan acara untuk mempersuntingnya, dan ini adalah kehidupan yang berakhir dengan cerita yang baik-baik saja.

Simbiosis yang baik, pada pabrik gula madukismo Jogja

Cerita dipagi hari...
                 
Seorang cucu bercakap-cakap kepada kakeknya, disuatu waktu cucunya berkata “kek ceritakan kepadaku tentang pabrik gula madukismo yang dahulu kakek ketahui..” serempak tak perlu waktu lama sang kakek pun segera bercerita..
                 
Dahulu pabrik gula madukismo adalah suatu tempat yang menarik bagi kakek disaat kakek muda. Saat itu dimana pabrik gula masih sangat aktif memproduksi gula, banyak karyawan dan juga buruh yang melakukan pengetaman lahan tebu sehingga kereta-kereta tebu pun terlihat silih berlalu lalang berlajan di rel tebu sekitar pabrik, ada dari teman-teman kakek yang terkadang meminta sebatang tebu untuk sekedar dihisap-hisap dan hal itu sangat mengasikan bagi kami. 200 meter kearah utara dari pabrik tebu terdapat masjid yang biasa kami jadikan tempat untuk melepas lelah dan beribadah, sedangkan 200 meter kearah barat ada sungai yang cukup jernih yang biasa kakek jadikan tempat untuk sekedar berenang dan bersenang-senang dengan teman-teman kakek disaat kakek muda,- dan juga yang tidak kalah menarik adalah sebuah tempat yang sering kakek kunjungi tidak jauh dari pabrik gula madukismo yaitu taman jalan masjid kasongan, tempat yang nyaman untuk menikmati suasana pedesaan ketika para karyawan pabrik gula madukismo mengakhiri aktifitas kerja nya, dihari itu mereka rutin melewati tempat ini, terkadang terlihat mereka duduk sejenak diwarung kopi juga beberapa dari karyawan itu terlihat sedang menghisab beberapa batang rokok dan menghabiskan nya sebelum iya bergegas pulang kerumahnya masing-masing. Cu... pada dasarnya pabrik gula madukismo ini hanyalah pabrik gula biasa yang berada di kota jogja, Hanya saja pabrik ini menjadikan limbah cairan yang dikeluarkan nya cukup berbeda dibandingkan dengan limbah-limbah pabrik pada umumnya, yaitu limbah ini sangat bagus untuk ladang padi disekitar pabrik yang diairinya melalui aliran irigasi pembuangan limbah pabrik, jadi pada kisah pabrik gula madukismo yang sudah tua ini adalah, simbiosis saling menguntungkan tetap terjadi walaupun generasi sudah cukup lama dilalui.

Muallimin Sekolah Kader

                Tepat di tengah kota jogja, berdiri megah sebuah pondok modern bernama madrasah muallimin muhammadiyah. Muallimin merupakan sekolah kader sebuah persyarikatan muhammadiyah yang sudah berdiri sejak sebelum kemerdekaan Indonesia, didirikan oleh seorang tokoh nasional bernama Kh. Ahmad dahlan. Muallimin merupakan sekolah yang menerapkan sistem pembelajaran boarding school yang dimana memliki banyak organisasi santri seperti halnya Tapak suci, Hizbul wathan, Ikatan pelajar muhammadiyah dan juga scientisc dan lain sebagainya. Muallimin dibangun tepat berada di jalan Letjend. S Parman patangpuluhan yogyakarta, dengan gedung induk berlantai empat dan juga tiap kelas yang memiliki peralatan yang lengkap sudah mesti sekolah ini memiliki keunggulan fisiknya, terlebih ditambah para pengajar yang berupa kyai dan juga pengajar muda yangberpengalaman dan berjiwa motivator merupakan nilai lebih yang selalu kami ungguli. Sekolah ini hanya menampung santri lelaki sama halnya seperti pondok modern pada umumnya ada juga yang diperuntukan bagi santriwati wanita yaitu bernama Muallimat, hanya saja dibangun ditempat yang jaraknya tidak begitu jauh dari kami maksud dari dipisahnya jenis santri adalah agar terciptanya kegiatan belajar mengajar yang kondusif, begitu juga dibandingkan muallimin dan muallimat, tidak banyak perbedaan pada kedua pasangan sekolah kader ini.
                Dahulu saat ku bersekolah dimuallimin, ada sebuah program yang bernama Mubaligh hijrah, program yang bertujuan untuk mengembangkan jiwa dakwah bagi para santri dimana para santri diwajibkan untuk mengikuti hijrah pergi kesuatu daerah di wilayah jogjakarta dan diberikan tugas untuk mendakwahi beberapa kalangan diantaranya mengajar TPA dan juga menjadi penceramah kultum diwaktu shubuh. Itu adalah pengalaman yang sangat bermanfaat bagiku saat bersekolah dimuallimin, sekolah dimana menekankan akan pelajaran dunia namun tak lepas juga memberikan penekanan akan ilmu akhirat tentunya bagi umat Islam. Tak hayal pada saat ini sering kudapati lulusan muallimin banyak yang mengayomi masyarakat dan bahkan menjadi tokoh dalam pasion nya masing-masing.