Cerita tentang belut raksaksa.





 ilustrasi


Pada suatu kisah, ditengah pulau yang besar bernama kalimantan, ada sebuah desa yang cukup sulit untuk dijangkau, sulitnya menjangkau desa tersebut dikarenakan banyaknya hambatan pada jalur akses, darat maupun udara karena desa tersebut dikelilingi oleh perbukitan dan juga banyaknya rawa2 yang belum terjamah oleh penduduk hingga saat ini.

Di tahun 2005 awal, dimana penduduk mulai curiga dengan hilangnya beberapa hewan ternak ketika malam datang, membuat suatu pemikiran bagi penduduk kalau hewan ternaknya tersebut telah dimakan binatang buas. Hari demi hari pun terjadi, ternyata tak lama dari itu beberapa ternak warga lain nya kembali hilang diantaranya kambing dan juga domba.

Inisiatif penduduk desa yang kesal pun akhirnya mulai berencana untuk membangun kandang yang lebih besar dari sebelumnya, cara ini dilakukan tidak lain agar ternak mereka tidak lagi hilang dan aman hingga waktu yang lama, ternyata tak lama dari itu, ketika warga sedang mencari ikan disebuah rawa, warga melihat ada sebuah gemercik air yang besar menandakan bahwa baru saja ada binatang yg lari kedalam rawa dan menimbulkan cipratan air lumpur yang tidak biasa untuk ukuran seekor binatang rawa.

Di waktu itu juga, ketika warga telah selesai mencari ikan dirawa, beberapa warga menceritakan kepada ketua adat bahwa mereka baru saja melihat binatang yang besar dan masuk kedalam lumpur untuk sembunyi, karena tertariknya ketua adat tersebut akan cerita warganya, akhirnya ketua adat memutuskan untuk memerintahkan warga agar menyiapkan jebakan yang besar untuk diletakkan ditengah rawa dengan tujuan ialah untuk menangkap binatang tersebut.

Keesokan hari nya ketika warga selesai memasang jebakan yang telah dibuatnya, hujan pun tak lama mengguyur rata seantero desa tersebut tanpa terkecuali. hujan yang lebat, ternyata mengakibatkan air rawa desa tersebut naik bahkan menggenang hingga ketempat tinggal penduduk.

Hal ini tentu saja tidak biasa dialami oleh warga.  hingga saat nya hujan pun reda, alhasil banyak dari warga yang ketika tempat tinggalnya tergenang tiba tiba menemukan banyak belut berukuran kecil yang terjerembab ketika air rawa mulai surut. Dipungutlah belut belut itu dan sebagian ada yang dijual lalu sebagian pula dijadikan sebagai makanan oleh warga..

Ternyata belut belut itu mendatangkan petaka bagi warga, banyak warga yang keracunan akibat memakan belut tersebut. Dan sebagian warga lain selamat lantaran sama sekali tidak mengonsumsi belut belut yang telah ia dapatkan.

Akibat keracunan belut yang dimasak, anak-anak dan juga wanita di desa tersebut banyak yang merenggang nyawa, tak hayal beberapa orang yang selamat mencoba mencari dan meminta pertolongan pergi ke kota yang jaraknya sangat jauh itu untuk mencari obat agar diberikan kepada warga yang notabene masih hidup untuk diselamatkan.

Dan ternyata datanglah beberapa pertolongan dari kota berupa juru kesehatan seperti dokter dan juga beberapa TNI yang ikut mengantar menggunakan helikopter.

Ketika beberapa orang warga akhirnya bisa dapat disembuhkan dan kini mulai sehat kembali, ketua adat pun meminta bantuan kepada TNI serta segenap warga untuk mengangkat dan melihat apa gerangan jebakan yang dahulu pernah dipasang membuahkan hasil.

Dan ketika warga beramai ramai juga dengan TNI mulai mengangkat jebakan tersebut menggunakan alat yang cukup lengkap, ternyata didapatinyalah lumpur yang sangat banyak disertai cipratan semacam binatang yang hendak melarikan diri.

Dan ternyata benar saja, binatang tersebut adalah seekor belut yang teramat besar yang berusia sudah cukup tua untuk masih tetap bertahan hidup, warga yang heran pun terpaksa membelah isi seekor belut besar tersebut dan mendapati bahwa bekas bekas hewan ternaknya masih ada dan sebagian masih terlihat utuh.

Akhir dari belut tersebut, warga membunuhnya, khawatir akan daging belut itu mengandung racun, dan belut raksaksa tersebut pun akhirnya di kuburkan kedalam tanah.